“FOR YEARS, I HAVE SEEN A DOUBLE - EDGED SWORD WIELDED BY OURKIND. THE STRUGGLE FOR POWER AND CONTROL IS DRIVEN BY PASSIONS OF LOVE AND DESIRE, BUT WE ARE CONSUMED BY GREED AND ENVY. 
ONE CANNOT EXIST WITHOUT THE OTHER, 
THE FROZEN WAR OF CLANS IS ESPECIALLY EVIL IN OUR MOTHERLAND - 
THERE ARE OTHER CLANS SOCIETIES OUTSIDE OUR MOUNTAIN HAIL 
COVENANT, WHO PLOT AND SCHEME AGAINT US AS DAMNED.
THE DARK LORDS, wong MAKAM’s clan, LAMPHOR & CANTHANG BALOENG ALL REBELS. THEY ARE AS MUCH A PART OF THE UNDERGROUND REVOLUTION AS THE OTHERS. 
DESIRES AND LOVES FUEL OUR INSANE LUST FOR GREAT HONOUR TITLE OF UNDERGROUNDER. 
HAIL THE BLACK METAL OF THE OLD WORLD 
ARE TRULY THE DARK SOVEREIGNS OF OUR KIND.”


                                                    DJIWO T. RATRIARKHA
                                   (
Seventh Circle Elder Rakryan Mantri)

 

Envious Chaotic Fever

ne manusa luwih pnguruh merta sandi mantr, ngidjing sai, ring awaku ptnag lemah, ala-ayu, ane nunggu aku apangeda mati ngpiupi, mati ngawag-ngawag,tan kuwasa molah.Ong saremula, sutedjaniya kadi kangin ngibehing akasa, tulah tumpur omahku alas agung macan mengiderim, lelo tumpur agung siu leyake membah, sing serana punah pegawen sandelung, paweh dewa punah, teka punah.Ong, ang ung mang ang ah.Aranku Sanghyang Sukla Wisesa, turun aku ring Surya amor ring Sanghyang Ula, anunggang aku Kala Rahu gelunganaku winten petak, sarwa dewa kasih,anelengaku Sanghyang Tintiya, wetu sarad mani, apayong aku jenar. anelang akuring Brahm, metu geni melesat sejagat, sekuwihning buta peresel geseng, leyak geseng, Banaspati raja geseng,
teka geseng!!

Rakryan mantri lebet - lemah golong gilik
visionaries elder in-chief of kalang tanah 
- occultic section - 

 

DIABOLICAL GLUTTONY

Lihat !! darah ini saudaraku
pandang!! kerat daging ini saudariku, satu darah satu daging yang tak menyatu
berlawanan dengan kisaran takdir dan garis nasib
aku tuntut padamu!! wahai kau yang diatas sana, ...atau dimana saja engkau bertahtajawab tanda tanya besar yang kau ciptakan. aku gugat tanggung jawabmu yang maha besar demi segala mainan hidup yang kautinggalkan. diatas bumi satu yang busuk ini
aku bosan jadi budak bualan moral dusta dunia, aku muak dengan belenggu kesadaran semu dan nisbi yang kau gariskan. tak ada satu atom-pun diatas bumi ini yang mampu lepas dari jerat nafsu nista akar kebejatan. dimana engkau selama ini? digurun mana kau sembunyi?
dari gugusan amuba terkotor hingga penggemar gilamu yang paling seronok
aku sumpahkan pada kalian derita yang tiada tara, dari mata rahim hingga kolong kubur, dari neraka jahanam hingga swarga loka. sementara mereka merintih lolong, mengkais oase penebus dosa
cacing perut merakus lilit terus gerogoti mata hati. ta’ lama kan terbuka sebuah jalan bebas hambatan beralas jurang tanpa batas. menganga dalam keangkuhan bodoh!!, inilah kesalahan paling dungu anak manusia. dijadikan mainan sosok paling mulia, yang menyatakan dirinya pencipta penguasa segala yang hidup...tapi berakhir mati, busuk, mengapur dan hancur ciptaannya hanya berjalan pada kisaran dosa dan nafsu
lihat apa yang diberikannya pada kalian sebuah hamparan kelezatan nirwana sauna bumi, indah menggairahkan setiap relung urat syaraf keduniawian sementara kalian gila berhasrat melendir lumat keinginan tuhanmu merentang tabir norma bualan gila 
pandang ...tapi jangan dipegang
sentuhlah ...namun jangan pernah dirasa
makanlah...ingatlah bagimu jangan ditelan!
keparat!!, demi segala gilaan yang diyakini hingga terpatri 
hah... engkau tertipu, sementara kalian berkeringat memutar poros 
kumparan otak yang karatan dan sedikit mencoba tentang menawar pintar celah peluang dosa yang beralasan - ya atau tidak! - percuma peluh kalian mengalir bak arus jeram, menahan hasrat 
namun pikiran kalian berkecamuk cumbuan mesum! lihat wahai anak manusia!!
bangun dari mimpi jalanmu, lihat diatas sana!!! penciptamu berpesta anggur pora diatas gelimang lendir vagina mahluk ciptaanya sendiri. hah...mabuk dalam kegilaan melihat kekonyolan kalian yang bodoh dalam memainkan sandiwara hidup sementara hidup kalian seirama dengan kertak gigi kesengsaraan, tuhanmu yang angkuh duduk diatas singgasananya yang paling elok sambil bermain kuda guling dengan malaikatnya hah... mahluk yang malang, dibodohi dari liang rahim hingga berkalang tanah
salam ...hai boneka tuhan, sudah kau pikirkan kembali perkataanku? 
gugat tuhanmu !!!, dimana dia selama ini. seret ketuhanannya yang menjulang , jatuhkan corona keagunganya yang melangit! rebut kuasanya jadikan budak buangan dasar kolong neraka


-Ngayoja, tiga puluh hari sebelum gerbang dimensi era peradaban baru terbuka
Djiwo T. Ratriarkha, elder visionaries in-chief of sekte kalang tanah the seventh circle 120199-rex. -



BESTIAL WARPRIDE OF PAREGGREG

Hail to thee obscure spirit 
Bird thou never wert,
That from inferno or near it,
Unpourest thy full heart
In profuse strains of umpremeditated art.

Tell me not, Djawadwipa, i am innocent,
That from the infernity
Of thy reddish breast and quite mind
To war and arms I fly.

True, a new mistress now I chase,
The first foe in the field;
And with a stronger faith embrace
A sword,a horse, a shield.

Yet this inconstancy is such
As thou too shalt adore;
I could not love thee, Dear, so much,
Loved I not Honour more

I sword thee as a djawadwipa wongalasan rebel
On a starred night Panjerino uprose
Tired on his dark dominion, swung the fiend
above the rolling fire in cloud part screened,
Where sinners hugged their spectre of repose.
Poor prey to his hot fit of pride were those.

And now upon his majestic wing he leaned,
Now his huge bulk o’er infernic’s sand careened,
Now the green mist shadowed Ketangga forest 
Soaring through wider zones that pricked his scars
With memory of the arch javanese the brave heart,

He reach a middle height,and at the stars,
Which are the brain of paradise, he looked,and sank.
Around the ancient track marched, rank on rank,
Prepare take a command for attack Kingdom of G
The Legion of unalterable law.

 

QUILLS THE GREED

Sebuah gugusan awan mendung yang bergolak, mendesir tumpah air ke bumi dan bak kisaran angin yang menderu segala sisi nurani,menyibak tabir jiwa yang menyelimuti  ta’ kuasa lagi ku pungkiri perasaan yang menggila ini,mengharu biru pelangi sungsang sukmaku terseret pusaran alam bawah sadar yang begitu menjerat ketat ta’ tertahankan. Mataku menerawang jauh, merasuk dimensi alam,tembus ke dalam setiap relung pori buluh arteri.O, Jiwa yang moksa...ta’ mampukah kau melawan seretan gelombang aura ini! dan jauhkanlah dari padaku, segala rasa dan buai buih anggur berbunga rona.Jangan biarkan aku jatuh lagi...Kebutaan ini telah membuatku terluka, gores, bilur merajah dimana-mana. Aku takut merasa gelap dalam kemurkaan saat memandang gelimang cahya mentari ganda, diatas satu elokmu.Aura kecemburuan membara...membakar legam didalam nyala yang ta’ kukenali lagi. Mengapa aku moksa dalam kedengkian, seakan elokmu tlah kumiliki.seakan pesonamu hanya satu...tunggal tak tergandakan.Aku muak dengan segumpal hatiku ini!...Hanya sekerat daging merah berserat urat yang tak berguna,‘kan kurajam dada ini,...kurobek segala sumber kegilaan dari akarnya. Kini kuhaturkan padamu jasad hati yang telah kuturunkan dari tahtanya.Terimalah... agar kau mengerti arti elokmu yang terlukis abadi didalamnya. Selesai sudah kegilaanku selama ini...Aku telah merasa benar-benar hidup dalam kebanggaan mati sebagai mahluk yang ta’ mempunyai hati untuk merasa.kutuk penantian ini ta’berkesudahan...telah dijanjikan dan ta’kan pernah tergantikan..................................rex

 


Main